SMART
TUNNEL
Jakarta
sama dengan kemacetan, itu bukan slogan namun nyatanya akan menjadi slogan
apabila sistem lalu lintas di Jakarta tidak dicari solusinya dengan cermat dan
tepat. Karena kemacetan lalu lintas di kota-kota besar semakin sering
dibicarakan. Indonesia masih dalam kategori negara yang berkembang namun
penambahan jumlah kendaraan pribadi semakin meningkat, itu artinya penduduk
Indonesia konsumtif. Kemacetan diperparah dengan masalah banjir. Alasan yang
sering disebut-sebut adalah karena kebanyakan penduduk Indonesia membuang
sampah sembarang. Memang jalan raya di kota-kota sudah banyak perkembangan guna
menyelesaikan masalah tersebut, namun itu hanya sebatas Fly over, adanya
busway, dan jalur 3 in 1. Andai saja generasi muda menciptakan rancangan/design
baru yang inovatif, design dimana mengurangi kemacetan dan akses jalan pada
saat musim penghujan tiba. Seperti artikel
IPTEK yang saya baca SMART TUNEL
Smart Tunel atau stormwater Management
and Road Tunnel ini dimiliki Negara Malaysia. Tujuan utama smart tunnel dibangun
adalah mengatasi banjir. Kemudian dikembangkan untuk berbagai jenis keperluan
seperti terowongan untuk LRT (Light Trainsport Railway), jalan tol, hingga yang
dipergunakan untuk hybrid (jalon tol sekaligus untuk pengendali banjir) .
walaupun proyek ini harus menghabiskan dana sekitar 3,9 triliun.
Jadi uniknya terowongan
ini selain berfungsi untuk mengalirkan banjir bandang (flash flood) ke sungai
juga dipakai untuk lalu lintas kendaraan kecil (terlarang bagi sepeda motor dan
kendaraan berat) dengan dipungut bayaran hanya untuk penumpagnya saja. Dalam kondisi
normal terowongan dipakai untuk arus lalulintas kendaraan, sedangkan dalam
kondisi banjir besar terowongan segera ditutup untuk laulintas kendaraan dan
baru dibuka kembali setelah 48 jam berlalu.
Dalam standart
operasinya, ada tiga mode pengoperasian Smart Tunnel. Ketika kondisi hujan
normal maka smart tunnel akan dialiri air pada bagian lantai pertama saja, arus
transportasi tetap digunakan. Ketika terjadi hujan dalam tingkat tinggi maka
seluruh lantai pada smart tunnel akan difungsikan sebagai saluran air.
Terowongan dilengkapi dengan control
room yang canggih dengan menerapkan sistem terbaru dalam manajemen operasi,
pengawasan dan pemeliharaan dari SMART System. Untuk sistem ventilasi dibuat
lubang ventilasi setiap interval 1 km dan air fresh injector untuk memasukkan
udara segar kedalam terowongan dari fan yang dipasang diluar terowongan. Dalam terowongan
terdapat alat pemadam kebaran, telekomunikasi dan perlatan pemantau setiap
jarak 1 km. Masa konstruksi terowongan itu berlangsung 4 tahn, dimulai pada
tahun 2003 dan selesai tahun 2007 dengan menggunakan metode pengeboran tanah
menggunakan alat TBM (Tunnel Boring Machine).
Terbukti setelah beroperasi terowongan
tersebut dapat membebaskan puluhan kali kota KL dari banjir besar yang
melandanya sehingga kota KL berani mengkalim sebagai satu-satunya kota didunia
yang bebas banjir. Langkah keberhasilan Malaysia kiranya daapat menjadi contoh
bagi kita dalam mengatasi masalah banjir yang tidak pernah selesai. Semoga saja
suatu saat kta-kota langganan banjir di Indonesia bisa memiliki teknologi untuk
mengatasi banjir.
Jadi, sangat berharap jika arsitektur
dan sipil di Indonesia menciptakan smart tunner seperti itu.
artikel yang sangat menarik
BalasHapus