Jumat, 28 Oktober 2011

KRISIS YUNANI


Penyebab : Yunani adalah sebuah negara kecil di Zona Euro yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa, dengan pendapatan perkapita sekitar $22.000 AS. Dalam keanggotaan Euro Union, Yunani hanyalah sebuah negara kecil yang menyumbangkan sekitar2,6 dari keseluruhan GDP di zona euro, namun mengapa krisis yang melanda yunani ini begitu ditakuti oleh negara lain khususnya negara-negara yang berada di zona euro. Jawabannya tidak lain adalah karena Yunani adalah salah satu anggota Euro Union yang menggunakan mata uang Euro sehingga ketika salah satu negara anggotanya mengalami krisis dapat diperkirakan negara-negara lain khususnya yang menggunakan mata uang Euro akan terkena efek dari krisis ini secara langsung sejalan dengan Domino effect Theory yang sering digunakan oleh banyak ekonom untuk menggambarkan penyebaran krisis ekonomi di seluruh dunia.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi Yunani, Yunani ternyata juga mengalami defisit dalam perdagangannya, hal ini terlihat dari jumlah barang impor yang lebih besar dari ekspornya, impor Yunani mencapai $60 miliar sedangkan ekspornya hanya $1,9 miliar, hal ini tentu akan mengurangi cadangan devisa Yunani, selain itu, hutang Yunani yang menumpuk dan tidak bisa diperpanjang lagi merupakan salah satu penyebab krisis parah yang melanda Yunani sejak akhir tahun 2009, beberapa sumber menyebutkan bahwa hutang Yunani telah mencapai 300 milyar euro, hal ini diperparah sejak pelaksanaan olimpiade 2004, Yunani yang penuh legenda cukup menghentak mata dunia ketika tahun 2004 menjadi penyelenggara olimpiade, semua mata terpana akan kecanggihan acara pembukaan maupun penutupan olimpiade begitu pula dengan kecanggihan arena-arena perlombaan. Ternyata kecanggihan itu mahal harganya. Kecanggihan olimpiade 6 tahun lalu, menjadi salah satu penyebab dari sekian banyak penyebab "kebangkrutan" Yunani. Dan dengan adanya keputusan pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan sinering  serta Keadaan ini diperparah pula oleh upaya pemeberantasan korupsi yang tidak maksimal.
Pendapat : Menurut saya, Dalam keanggotaaan Euro Union (UE), Yunani sebenarnya memiliki potensi investasi yang cukup menarik bagi para investor, namun dengan  krisis yang melanda daratan Eropa belakangan ini telah menimbulkan ketidakpercayaan para investor terhadap sektor keuangan di Eropa khususnya Yunani dan hal ini tentu akan memperparah krisis di Yunani dan jika krisis ini tidak ditanggulangi maka Yunani terancam benar-benar bangkrut.dan mengakibatkan  keadaan ekonomi Yunani benar-benar lumpuh, hal ini bisa dilihat dari berbagai aksi demo dan mogok masal yang dilakukan oleh ratusan ribu pekerja dan pegawai pemerintah yang telah mengakibatkan berbagai sektor di Yunani lumpuh total, puncaknya aksi demo dan mogok masal. Aksi yang dilakukan oleh masyarakat Yunani ini adalah sebagai bentuk perlawanan terhadap keputusan pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan sinering terhadap gaji pegawai negeri, menaikkan beberapa jenis pajak, menunda dana pensiun, dan memangkas anggaran militer sebagai upaya meningkatkan cadangandevisanegaranya.
Yunani bukanlah negara besar seperti Jerman, Yunani juga bukanlah negara dengan sistem birokrasi yang baik seperti Inggris dan Belanda, Yunani hanyalah sebuah negara dengan corruption perceptions index berada pada peringkat 71 dari 180 negara*1.Keadaan ini diperparah pula oleh upaya pemeberantasan korupsi yang tidak maksimal. Bukan hal yang berlebihan untuk mengatakan bahwa sumber krisis Yunani adalah “fakelaki” artinya amplop kecil. Maka dari itu seharusnya pemerintah bertindak tegas dalam hal korupsi ini, karena akan mengakibatkan masalah menjadi berlarut-larut. Serta harus di pantau kembali kondisi keuangan, pengeluaran harus di sesuaikan dengan pemasukan. Demikian menurut pendapat saya, ujung tombak dari masalah ini adalah pemerintahan yang tegas dan bijak dalam mengambil keputusan

2 komentar: