Selasa, 28 Desember 2010

BIKE TO WORK


BIKE TO WORK
Slogan ini mungkin trend untuk saat ini, hal ini dikarenakan kepenatan seseorang akan polusi yang timbul oleh kendaraan bermotor. Bersepeda adalah penggunaan sepeda untuk transportasi , rekreasi , atau untuk olahraga
Manfaat bersepeda adalah :
Para latihan fisik diperoleh dari bersepeda umumnya dihubungkan dengan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia , aktivitas fisik adalah yang kedua setelah merokok tembakau sebagai risiko kesehatan di negara maju, dan ini dikaitkan dengan puluhan miliar dolar biaya kesehatan. Badan amal ini Sustrans melaporkan bahwa investasi dalam ketentuan bersepeda dapat memberikan kembali 20:01 dari kesehatan dan tunjangan lainnya. Diperkirakan bahwa rata-rata, sekitar 20 tahun hidup diperoleh dari manfaat kesehatan bersepeda jalan untuk setiap kehidupan-tahun yang hilang karena cedera.
Namun, bersepeda sambil berdiri berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lutut. Dulu berpikir bahwa bersepeda sambil berdiri adalah energi yang kurang efisien, namun baru-baru ini penelitian telah membuktikan ini tidak benar. Other than air resistance, there is no wasted energy from cycling while standing if it is done correctly. Selain hambatan udara, tidak ada energi yang terbuang dari bersepeda sambil berdiri jika dilakukan dengan benar.
Bersepeda pada siklus stasioner sering menganjurkan sebagai latihan yang cocok untuk rehabilitasi, terutama untuk cedera ekstremitas bawah, karena dampak rendah yang telah pada sendi. Secara khusus, bersepeda umumnya digunakan dalam program rehabilitasi lutut.  
Sebagai respon terhadap sedentarity global meningkat dan akibatnya kelebihan berat badan dan obesitas , satu tanggapan yang telah diadopsi oleh banyak organisasi yang bersangkutan dengan kesehatan dan lingkungan adalah promosi perjalanan Aktif , yang bertujuan untuk mempromosikan berjalan kaki dan bersepeda sebagai alternatif yang aman dan menarik untuk mengangkut bermotor . Mengingat bahwa banyak perjalanan untuk jarak yang relatif singkat, ada ruang yang cukup untuk mengganti penggunaan mobil dengan berjalan kaki atau bersepeda, meskipun di banyak pengaturan ini mungkin memerlukan beberapa modifikasi infrastruktur, terutama untuk menarik kurang berpengalaman dan percaya diri.
Kiat aman besepeda ke kampus :
Namun sebelum memulai kegiatan bersepeda ke kantor, ada beberapa hal yang perlu dilakukan seperti dilansir Humas Polda Metro Jaya:

1. Pelajari rute teraman, tempat persinggahan saat menuju ke kampus. Sementara tidak lupa mencari lokasi parkir sepeda dan tempat mandi di area kampus.
2. Periksa kondisi sepeda, seperti tekanan angin ban, rantai, baut-baut.
3. Usahakan membawa peralatan dan perlengkapan standar, seperti pompa kecil, ban dalam, kunci-kunci baut, gembok sepeda, air minum, P3K.
4. Kenakan perangkat keselamatan seperti helm, lampu depan dan belakang, masker, sarung tangan.
5. Kenakan pakaian yang nyaman seperti kaus, bandana, kacamata dan sepatu olah raga. Jangan lupa siapkan jas hujan.
6. Siapkan baju ganti dan perlengkapan mandi untuk di kampus.
7. Siapkan mental dan fisik, jangan tidur larut malam serta makan pagi secukupnya.
8. Hindari jalur padat kendaraan bermotor, jangan menyalip saat lalu lintas padat.
9. Patuhi rambu-rambu lalu lintas di sepanjang perjalanan.
10. Berdoa sebelum dan sesudah tiba di tempat tujuan. (*)

Sumber  ; SRI PRIHATIN

CARA MEMOTIVASI MASYARAKAT UNTUK BERKOPERASI


Nama : SRI PRIHATIN
Kelas : 2EB01
NPM  : 20209433
a.       Definisi Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum.Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1 merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya.
b.      Fungsi dan peran koperasi
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
  • Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
  • Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  • Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.
  • Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
  • Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.
c.       Sumber modal koperasi
Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:
  • Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.
  • Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
  • Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.
  • Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
  • Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.
adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut:
  • Anggota dan calon anggota
  • Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi
  • Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
  • Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
  • Sumber lain yang sah

d.      Mekanisme pendirian koperasi

Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Pertama-tama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota. Kedua, Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi ( ketua, sekertaris, dan bendahara ). Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.
e.       Manfaat Koperasi
menurut hasil pengamatan saya serta berita dari berbagai media,manfaat koperasi bagi masyarakat sangatlah bermanfaat untuk membantu kebutuhan hidup
Berbagai macam koperasi didirikan, ada koperasi pegawai negeri atau swasta, koperasi pelajar, koperasi pedagang, nelayan, petani, masyarakat umum, dan lain-lain. Begitu banyaknya koperasi didirikan sehingga memberi peluang bergeraknya perekonomian nasional. Manfaat koperasi yang tercermin dari tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota baik dalam tataran ekonomi maupun sosial. Kesejahteraan yang erat kaitannya dengan pemanfaatan jasa dari koperasi ikut membantu anggota dalam menghadapi kesulitan terutama yang menyangkut persoalan keuangan. Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi juga menjadi salah satu elemen penting dalam meningkatkan kesejahteraan para anggota. SHU sendiri dibagikan kepada para anggota koperasi berdasarkan kesepakatan anggota yang biasanya terakumulasi dari penghitungan jasa kepada koperasi. Adapun SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku setelah dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lain (termasuk pajak ) dan besarnya SHU yang dibagikan kepada masing-masing anggota sebanding dengan jasa yang dilakukan oleh anggota tersebut.
f.       Pembagian SHU
Sisa hasil usaha ini terdiri atas:
  • Surplus yang diperoleh dari usaha yang diselengggarakan untuk anggota
  • Surplus yang diperoleh dari usaha yang diselengggarakan untuk pihak ketiga

SHU tersebut pada dasarnya adalah jumlah dari kelebihan kelebihan atau kekurangan kekurangan yang harus dikembalikan atau ditambahkan pada pembayaran yang pertama kepada anggoa anggota yang mengadakan transaksi dengan koperasi. Kelebihan atau kekurangan itu sebenarnya dimaksudkan sebagai cadangan “pembiayaan dalam arti luas”, sehingga ditinjau dalam segi ini adalah hal yang wajar kalau dikembalikan pada anggota “meski tidak seluruhnya” . Sebab ada bagian-bagian tertentu yang harus dipenuhinya pula :
  • Sebagian, sesuai dengan rencana koperasi diperuntukkan pembentukan modal secara berangsur angsur, agar pada waktunya koperasi berkemampuan self-financing untuk usaha usahanya disamping sebagai cadangan.
  • Sebagian lagi diperuntukan untuk fungsi sosialnya , dijadikan dana dana untuk pengurus dan pegawai, untuk masyarakat (pendidikan kader kader koperasi, sosial, pembangunan di lingkungan kerja). Dalm hal ini tercermin suatu keadilan dalam koperasi , yang berarti adanya sumbangan dari tiap tiap anggota seimbang dengan jasa yang diterima anggota
   
Oleh karena sisa hasil usaha sebagai surplus hanyalah wajar diberikan kepada mereka yang berhak saja, makas surplus yang didapat dari usaha yang diselenggarakan untuk pihak ketiga, tidak dibagikan kepada anggota, tetapi hanya kepada para petugas dalam koperasi (pengurus, pegawai), masyarakat, pembangunan daerah kerja dan cadangan. Dengan demikian secara tidak langsung mereka yang bukan anggota dalam menikmati surplus tersebut.
Agar supaya surplus tersebut dapat dibagikan secara tepat dan adil kepada masing masing yang berhak, maka Pasal 34 ayat 3 dan 4 UU No. 12 Tahun  1967 telah mengadakan ketentuan ketentuan sebagai berikut :

  • untuk cadangan koperasi
  • untuk anggota sebanding dengan jasa yang diberikannya
  • untuk dana pengurus
  • untuk dana pengurus/pegawai
  • untuk dana pendidikan koperasi
  • untuk dana sosial
  • untuk penbangunan daerah kerja


Tentang besarnya persentase mengenai pembagian sisa hasil keuntungan harus diatur dalam Anggaran Dasar demikian pula cara penggunaanya (kecuali cadangankoperasi) diatur dalam anggaran dasar untuk kepentingan koperasi.

Informasi Dasar
Beberapa informasi yang perlu diketahui untuk menentukan SHU:
  •  SHU total pada 1 tahun buku
  •  Bagian / persentase SHU anggota
  •  Total simpanan seluruh anggota
  •  Total seluruh transaksi / omzet / volume usaha anggota
  •  Jumlah simpanan per anggota
Pembagian yang “ideal” dan biasa dipakai pada koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut:
           
Cadangan : 40%
Jasa anggota : 40%
Dana pengurus : 5%
Dana karyawan : 5%
Dana pendidikan : 5%
Dana sosial : 5%

Persentase penghitungan SHU KOPERASI pun ditentukan pada RAT dan harus dituangkan dalam AD/ART koperasi. Jika anggota menginginkan SHU KOPERASI dibagikan seluruhnyapun tetap boleh, tapi tentu hal ini tidak dianjurkan karena keberadaan dana cadangan dll juga sangat penting untuk keberlangsungan koperasi.
SHU KOPERASI = Y+ X

Dimana:
SHU KOPERASI : Sisa Hasil Usaha per Anggota
Y : SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi
X: SHU KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha
Maka dari itu ayo kita galakan Koperasi karena Koperasi melambangkan persatuan dan persahabatan yang kokoh, menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus, menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh koperasi, menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh koperasi yang merupakan ciri-ciri masyarakat indonesia.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi#Lambang_koperasi_Indonesia